Rabu, 15 April 2015

Fighting

Hai readers! Terasa udah lama ya gue ga berbagi melalui postingan. Sebenernya sih gue mau aja setiap hari ngeposting sesuatu. Tapi permasalahannya tema dan waktu postingannya itu yang susah. Apalagi karena gue abis menghadapi banyak ujian jadi waktu luang tuh tersita dengan mengulas materi dan mempersiapkan mental. Itu sulit untuk gue, terutama ujian nasional. Sekali lagi, UJIAN NASIONAL! Dua kata itu sangat penting bagi gue. Soalnya itu menentukan lulus atau tidaknya seorang murid (dibaca: harus lulus) dan menentukan nem juga yang sangat berpengaruh dalam pencarian sekolah lanjutan (dibaca: harus masuk sekolah inceran). Nah sekarang kan ujian-ujian telah berakhir jadi gue udah banyak memiliki waktu luang. Jadi gue menyempatkan diri deh berbagi curahan hati gue selama masa pra-UN sampai pasca-UN melalui postingan kali ini. Oke.
Sesuai dengan judul yaitu FIGHTING, gue mau nyeritain tentang fighting versi gue.
Chapter One, Pra-UN
Disaat-saat ini gue ngerasa penggalauan terjadi. Bukan mikirin cowo. Tapi mikirin apa yang harus gue lakuin pada saat ini. Lebih jelasnya mikirin persiapan diri menuju UN. Gue tuh pengen banget fighting dengan segala kebiasaan gue yang ga menunjang keberhasilan UN. Ya contohnya kayak main, online, nonton, dll. Satu dua hari emang berhasil, tapi tiga empat hari itu semua bullshit. Gue malah semakin merajalela dan ga tau diri. Ibaratnya kayak rayap menjilati dubur induknya sampai bersih, padahalkan induknya juga mau menjilati duburnya sendiri. Ga tau diri. Nah gitu juga gue. Gue harusnya belajar dan ngerjain soal-soal, tapi gue malah dengan ga tau diri dengan puas ngelakuin apa aja yang gue mau dan abaiin kewajiban gue. Menyesal. Tapi disaat hari tenang, gue rada merubah sikap gue itu. Dengan perlahan tapi pasti gue akhirnya belajar sedikit-sedikit. Itu kayak kentut yang dilepasin pelan-pelan biar ga bunyi dan ga bau, perlahan tapi pasti terlepas. Dengan kepercayaan iman gue juga, gue mulai berdoa rutin selama 7hari. Doa itu gue tuju buat Tuhan Allah dan seluruh jajaran orang kudus yang disurga. Semoga aja semua pengorbanan dan tindakan gue membuahkan hasil baik dan memuaskan. AMIN AMIN AMIN.
Chapter Two, UN
Disaat-saat ini gue ngerasa dag-dig-dug. Lagi-lagi bukan karena cowo. Tapi karena UN didepan mata. Lebih jelasnya lagi, gue menghadapi UN. Dengan metode belajar gue yaitu perlahan tapi pasti gue selalu berusaha mengerjakan UN dengan maksimal dan jujur. Gila berat!! Bukan badan gue yg berat maksud kali ini, tapi godaan itu berat untuk dilawan. Kalau ada yang ga bisa, ada iblis yang bisikin disebelah kiri gue "Nyontek aja lo!" tapi malaikat bisikin gue "Percaya diri dan jujur!". Gue langsung membantai si iblis dengan upper-cut. Secara iman gue telah terbekali. Singkat cerita sesingkat orang smsan pake esia, GUE BERHASIL FIGHTING DENGAN UN! Masih sama kayak yang tadi, Semoga aja semua pengorbanan dan tindakan gue membuahkan hasil baik dan memuaskan. AMIN AMIN AMIN.
Chapter Three, Pasca-UN
Sekarang UN telah selesai. Yeeeaaayy! *gaya teriakan orang dapet sembako gratis*. Di sekolah gue ga ada yang mencoret-coret dan membuat kegaduhan setelah UN. Karena dilihat dari kacamata murid normal dan berpendidikan, itu tergolong tindakan anak brandalan. Secara murid SMAKBO gitu! Perfect! Lanjut, kegiatan gue sekarang cuma berlibur masuk sekolah demi menuntaskan pelajaran kimia yang sampai 4 tahun.
Finally
Semoga semua murid yang menghadapi Ujian Nasional bisa lulus dan mendapatkan nem bagus supaya bisa meneruskan pendidikan ke tingkatan selanjutnya! AMIN YA TUHAN.

"Pertama kali masuk sekolah dengan senyum dan kebahagiaan dan Terakhir kali keluar sekolah dengan senyum dan kebahagiaan juga!"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar